The Importance of Parent – Infant Bonding towards Infant Mood Regulation
Bonding atau ikatan emosi antara orangtua dan anak usia di bawah tiga tahun ( anak usia batita) merupakan suatu ikatan timbal
balik yang sangat penting bagi tumbuh kembang seorang anak. Teori yang berkaitan dengan bonding ini sudah dijelaskan sejak
beberapa dekade yang lalu namun peran dalam praktik klinik masih dirasakan terbatas. Bonding sudah mulai terbentuk sejak bayi
dalam kandungan dan berlangsung terus sampai beberapa tahun kemudian. Oleh karena itu setiap gangguan yang terjadi sejak masa
kandungan sampai dengan lahirnya anak dapat mengganggu proses keseimbangan ikatan orangtua – anak usia batita ini, sehingga
berdampak dalam proses perkembangan dan regulasi emosi anak. Klaus dan Kennell menyatakan bahwa ikatan antara ibu – anak usia
batita ini dapat berlangsung optimal jika bayi dan ibu dipersatukan sedini mungkin segera setelah lahir. Disregulasi mood pada anak
usia batita merupakan salah satu contoh adanya gangguan keseimbangan ikatan ibu – anak usia batita; kondisi tersebut membuat
anak usia batita mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dirinya terhadap berbagai jenis perasaan dan rangsangan yang berkaitan
dengan pengalaman emosionalnya, terutama dalam kaitan dengan pengalaman emosional yang bersifat negatif. Disregulasi mood yang
tidak tertangani cenderung membuat pertumbuhan bayi terganggu dan dapat berdampak terhadap terjadi nya ganggal tumbuh dari
anak tersebut, dan tentunya juga mengakibatkan terganggunya perkembangan anak. Oleh karena itu, deteksi dini dari permasalahan
ikatan ibu – anak usia batita ini sangat penting dikenali sehingga intervensi dini dapat diberikan dalam usaha untuk mencapai
pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal serta perbaikan derajat kesehatan ibu pada umumnya terutama dalam kaitan
dengan kesehatan jiwa ibu.
No References
No Citations
No Supplementary Data
No Article Media
No Metrics
Document Type: Research Article
Affiliations: Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia/RS Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Publication date: January 1, 2016