Faktor Risiko dan Luaran Fungsi Hati pada Asfiksia Neonatus di Unit Perawatan Intensif Neonatus (UPIN) RSUP Sanglah Denpasar
Latar belakang. Asfiksia neonatus menyebabkan disfungsi organ, termasuk hati sebagai salah satu organ
yang dikorbankan akan mengalami cedera karena proses asfiksia.
Tujuan. Mengetahui dan membandingkan luaran fungsi hati pada asfiksia neonatus dan mengetahui faktor
risiko kejadian asfiksia.
Metode. Penelitian dengan rancangan potong lintang, subyek dipilih dengan cara non random sampling,
yaitu consecutive sampling, sejak bulan Juni sampai Desember 2010. Subyek penelitian 46 neonatus asfiksia
dan 60 kontrol. Hubungan antara derajat asfiksia dengan parameter fungsi hati dilakukan dengan analisis
of varian (ANOVA).
Hasil. Dari 46 neonatus asfiksia, derajat ringan 21 (19,8%), derajat sedang 11 (10,4%), derajat berat 14
(13,2%). Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok asfiksia dengan kontrol terhadap enzim serum
glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT), serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT), Prothrombin time
(PT) dan International normalised ratio (INR)(p<0,001). Faktor risiko terhadap kejadian asfiksia adalah
umur kehamilan (p<0,013) dan berat badan lahir (p<0,001).
Kesimpulan.Asfiksia neonatus menyebabkan luaran SGOT, SGPT lebih tinggi dibandingkan kontrol. Nilai
INR dan PT juga dipengaruhi oleh asfiksia neonatus.
Document Type: Research Article
Affiliations: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana RSUP Sanglah, Denpasar
Publication date: 01 January 2016
- Access Key
- Free content
- Partial Free content
- New content
- Open access content
- Partial Open access content
- Subscribed content
- Partial Subscribed content
- Free trial content