Uji Sensitivitas Salmonella typhi Terhadap Berbagai Antibiotik di Bagian Anak RSUD ULIN Banjarmasin
Latar belakang. Demam tifoid di Kalimantan Selatan merupakan infeksi usus akut dengan
angka kejadian dan angka kematian yang cukup tinggi. Sampai saat ini belum ada data
mengenai pola sensitivitas Salmonella typhi terhadap antibiotik, khususnya di Kalimantan
Selatan.
Tujuan. Untuk mengetahui sensitivitas Salmonela typhi terhadap berbagai antibiotik di
Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD Ulin Banjarmasin.
Metoda. Penelitian potong lintang, pada anak dengan gejala klinis demam tifoid yang
dirawat di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD Ulin periode Januari 2004 - Juni 2004.
Darah dibiak pada media bouillon dan agar SS. Kuman yang tumbuh pada biakan tersebut
dilakukan uji biokimia, serta uji sensitivitas terhadap antibiotik.
Hasil. Salmonella typhi ditemukan pada 52 (73%) sampel darah dari 71 anak dengan
gejala demam tifoid. Uji sensitivitas menunjukkan ampisilin, amoksilin, dan
kloramfenikol mempunyai sensitivitas masing-masing sebesar 34%, 28%, dan 46%.
Asam nalidiksat dan kotrimoksasol mempunyai sensitivitas yang sama sebesar 66%,
sedangkan sefiksim dan azitromisin masing-masing sebesar 79%. Siprofloksasin
mempunyai sensitivitas tertinggi sebesar 84%, dan tidak ada kuman S. typhi yang resisten
terhadap azitromisin.
Kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antibiotik siprofloksasin,
sefiksim, azitromisin masih sensitif terhadap kuman Salmonella typhi, sedang
ampisilin, amoksilin, serta kloramfenikol sudah resisten. Asam nalidiksat dan
kotrimoksasol mempunyai sensitivitas menengah, dan tidak ditemukan resistensi
terhadap azitromisin.
Document Type: Research Article
Affiliations: Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD Ulin/ Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin
Publication date: 01 January 2016
- Access Key
- Free content
- Partial Free content
- New content
- Open access content
- Partial Open access content
- Subscribed content
- Partial Subscribed content
- Free trial content